Kamis, 18 November 2010

Dimengerti untuk Mengerti

Banyak orang bilang masa sekolahan masa paling enak
Kenapa? Karena kita sebagai anak sekolahan adalah pihak yang dimengerti.
Di luar sana, dunia lebih kejam, kita yang harus bisa mengerti.
Gue sangat setuju dengan paham itu.
Masa sekolah emang masa di mana seharusnya bersenang-senang.

Tapi, gue hanya setuju dengan paham itu sejauh dipandang dengan realistis
Ga usah terlalu idealis.
Life's not that simple.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami sejak kita lahir
Tentunya dengan kadar yg beda-beda.

Belajar memahami bukan dari orang lain,
tapi diri kita yang memulai.
Dan semester memahami ini dimulai ketika
kita menyadari bahwa kita selalu belajar untuk memahami disamping kita selalu dipahami.

Sekarang pikir,
ketika kita lahir. Kita selalu dirawat. kalo nangis disayang-sayang.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa emang nasib jadi bayi ga bisa protes dgn keadaan
Cuma tangisan dan tawa.
Ketika TK sampai SMP, kita serasa dimanja. belajar banyak hal.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa orang dewasa harus kita hormati walaupun kita masih anak-anak
Ketika kita SMA,
fiuhhh... You may think highschool is the best part of your life!
It's not always like that. Kadang (mungkin sering) SMA masa yg melelahkan, even kita selalu dimengerti.
Tapi, toh kalo kita ngeluh stress atau cape, orang luar ga akan mau mengerti karena mereka masih bertitik tolak pada masa mereka SMA.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami.
Kuliah-Kerja-sampai mati,
Kita terjun ke dunia yang sesungguhnya. Bagaimana memahami dan dipahami adalah satu kesatuan.

Siapa bilang orang kantoran cuma memahami tanpa dipahami?
Memahami dan dipahami selalu berjalan berkesinambungan.
We have learned it since we were born. So, there's no excuse if we felt we haven't been ready yet to face the real world.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar