Hellouu Monday morning!!
My alarm started ringing at the time I was really going to dive more deeply in my dream... Pathetic wasn't it? Anyway, I'm now at my daily routine, at school, with my friends, waiting for the result of our tests that I think will not be a good score...
Minggu, 21 November 2010
Sabtu, 20 November 2010
what a week
I finally feel what a holiday means today in my life at 3rd grade at my last stop at senior high school. This week was just weary, but at least it is just 50% from last week.
Yesterday it's like paradise. I'm really getting myself in the holiday. I mean rest. Yup! I don't want to touch any of my books, my school books, and I don't even do the pyhsic report, and when the night came, I finaly could watched those Mummy things. Fiuhh...
And today, with being forced, I try to make my blog... fighting with my report, what else?... hope there is no more...
Yesterday it's like paradise. I'm really getting myself in the holiday. I mean rest. Yup! I don't want to touch any of my books, my school books, and I don't even do the pyhsic report, and when the night came, I finaly could watched those Mummy things. Fiuhh...
And today, with being forced, I try to make my blog... fighting with my report, what else?... hope there is no more...
Hohoho
MERRY CHRISTMAS GUYS!Hope you have a very wonderful Christmas,
filled with joy, happiness, and blessings that will last through the year
Honestly I do not celebrate Christmas myself, but I gotta say, Christmas is my most favorite holiday after Lebaran. Why? Because I do also get presents, greeting cards, and invited for some Christmas gatherings and feasts (sometimes) by my relatives.
Though I really wish I get to experience White Christmas with all snow falling all around me and making a snowman (I once did make a snowman before in South Korea, on a Christmas vacation).
-----------------------------------------
Anyway...
This year, I also get a special Christmas present from my aunt
Kamis, 18 November 2010
Dimengerti untuk Mengerti
Banyak orang bilang masa sekolahan masa paling enak
Kenapa? Karena kita sebagai anak sekolahan adalah pihak yang dimengerti.
Di luar sana, dunia lebih kejam, kita yang harus bisa mengerti.
Gue sangat setuju dengan paham itu.
Masa sekolah emang masa di mana seharusnya bersenang-senang.
Tapi, gue hanya setuju dengan paham itu sejauh dipandang dengan realistis
Ga usah terlalu idealis.
Life's not that simple.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami sejak kita lahir
Tentunya dengan kadar yg beda-beda.
Belajar memahami bukan dari orang lain,
tapi diri kita yang memulai.
Dan semester memahami ini dimulai ketika
kita menyadari bahwa kita selalu belajar untuk memahami disamping kita selalu dipahami.
Sekarang pikir,
ketika kita lahir. Kita selalu dirawat. kalo nangis disayang-sayang.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa emang nasib jadi bayi ga bisa protes dgn keadaan
Cuma tangisan dan tawa.
Ketika TK sampai SMP, kita serasa dimanja. belajar banyak hal.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa orang dewasa harus kita hormati walaupun kita masih anak-anak
Ketika kita SMA,
fiuhhh... You may think highschool is the best part of your life!
It's not always like that. Kadang (mungkin sering) SMA masa yg melelahkan, even kita selalu dimengerti.
Tapi, toh kalo kita ngeluh stress atau cape, orang luar ga akan mau mengerti karena mereka masih bertitik tolak pada masa mereka SMA.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami.
Kuliah-Kerja-sampai mati,
Kita terjun ke dunia yang sesungguhnya. Bagaimana memahami dan dipahami adalah satu kesatuan.
Siapa bilang orang kantoran cuma memahami tanpa dipahami?
Memahami dan dipahami selalu berjalan berkesinambungan.
We have learned it since we were born. So, there's no excuse if we felt we haven't been ready yet to face the real world.
Kenapa? Karena kita sebagai anak sekolahan adalah pihak yang dimengerti.
Di luar sana, dunia lebih kejam, kita yang harus bisa mengerti.
Gue sangat setuju dengan paham itu.
Masa sekolah emang masa di mana seharusnya bersenang-senang.
Tapi, gue hanya setuju dengan paham itu sejauh dipandang dengan realistis
Ga usah terlalu idealis.
Life's not that simple.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami sejak kita lahir
Tentunya dengan kadar yg beda-beda.
Belajar memahami bukan dari orang lain,
tapi diri kita yang memulai.
Dan semester memahami ini dimulai ketika
kita menyadari bahwa kita selalu belajar untuk memahami disamping kita selalu dipahami.
Sekarang pikir,
ketika kita lahir. Kita selalu dirawat. kalo nangis disayang-sayang.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa emang nasib jadi bayi ga bisa protes dgn keadaan
Cuma tangisan dan tawa.
Ketika TK sampai SMP, kita serasa dimanja. belajar banyak hal.
Tapi disamping itu, kita memahami bahwa orang dewasa harus kita hormati walaupun kita masih anak-anak
Ketika kita SMA,
fiuhhh... You may think highschool is the best part of your life!
It's not always like that. Kadang (mungkin sering) SMA masa yg melelahkan, even kita selalu dimengerti.
Tapi, toh kalo kita ngeluh stress atau cape, orang luar ga akan mau mengerti karena mereka masih bertitik tolak pada masa mereka SMA.
Tanpa kita sadari, kita udah belajar untuk memahami.
Kuliah-Kerja-sampai mati,
Kita terjun ke dunia yang sesungguhnya. Bagaimana memahami dan dipahami adalah satu kesatuan.
Siapa bilang orang kantoran cuma memahami tanpa dipahami?
Memahami dan dipahami selalu berjalan berkesinambungan.
We have learned it since we were born. So, there's no excuse if we felt we haven't been ready yet to face the real world.
Langganan:
Postingan (Atom)